Dipopulerkan oleh Apple iPad, awalnya tablet PC hadir untuk segmen menengah keatas. Namun seiring populernya OS Android yang menawarkan open source, jadilah sosok tablet kini tampil lebih merakyat, variasi harga yang ditawarkan pun kian terbilang miring ditangan manufaktur asal Cina. Bila dahulu tablet berharga diatas Rp4 jutaan, kini banyak berseliweran tablet Android yang digadang mulai dari harga Rp1 jutaan.
Dari segi harga pastinya sangat memikat, dengan kocek tak sampai Rp1,5 juta Anda sudah bisa membawa pulang tablet berukuran 7 inchi plus OS Android yang didukung aplikasi Market yang berisi ratusan ribu aplikasi yang siap diunduh. Kemudian terciptalah segmen di pasar, yakni tablet middle low, pemainnya tak melulu vendor hape lokal, ada juga merek dari luar, walau masuk ke pasar dengan bundling lewat operator CDMA.
Nah, sebagai konsumen Anda harus cermat untuk memilih produk mana yang memang pas untuk kebutuhan. Memang prinsip ‘harga menentukan kualita’ tak bisa dihilangkan, tapi lewat tips ini diharapkan Anda dapat memilih dan memilah produk tablet middle low mana yang terbaik dan pas sesuai dengan kebutuhan. Selamat menyimak. (Haryo Adjie Nogo Seno)
1. Perhatikan merek prosesor.
Perlu dicatat, meski ada tablet yang diluncurkan oleh vendor merek lokal, bukan berarti tablet itu dibuat sendiri oleh vendor yang bersangkutan, melainkan tablet tersebut dibuat oleh vendor lain (pihak ketiga). Jadi walau Anda jumpai tablet berharga ‘murah’ tapi mengusung prosesor dari Qualcomm, itu bisa menjadi poin yang positif untuk Anda hitung sebagai kekuatan.
Untuk menekan harga jual, biasanya vendor lokal mengurangi kualitas dari beberapa komponen atau fitur yang digunakan, semisal kualitas layar, kualitas kamera, kualitas casing yang digunakan, atau kualitas dari aksesoris pendukung seperti kabel data, charger, dan lain-lain. Namun bukan berarti kualitas Android lokal pasti jelek atau dibawah merk terkenal, karena kenyataannya banyak juga tablet atau hp lokal yang memiliki kualitas baik.
2. Perhatikan versi OS yang ditawarkan.
Umumnya tablet-tablet Android middle low yang dijual saat ini paling rendah mengusung versi 2.2 (Froyo). Pastikan bahwa versi yang Anda beli memang Froyo, dan jangan lupa untuk tanyakan ke pihak penjual, apakah versi Froyo di tablet tersebut dapat di upgrade ke 2.3 (Gingerbread). Vendor yang baik pastinya sudah mempersiapkan jalur/layanan upgrade. Ini bisa menjadi keunggulan tersendiri. Dengan upgrade ke Gingerbread, kinerja tablet akan bertambah lebih baik.
3. Pantau penggunaan tablet.
Tentu Anda tidak bisa memantau langsung, disini maksudnya Anda disarankan untuk bergabung dengan komunitas-komunitas atau penggemar dari Android, atau malah akan lebih baik bila Anda cari komunitas atau forum yang spesifik pada merek dan tipe tablet tersebut. Dengan mengikuti pembicaraan di komunitas, sedikit banyak wawasan Anda akan tablet tersebut akan terbuka lebih luas.
4. Perhatikan kecepatan prosesor.
Prosesor adalah otaknya sebuah gadget, semakin tinggi prosesor, maka kinerjanya akan semakin
cepat dan responsif terhadap aplikasi-aplikasi yang dijalankan. Pada tablet Android middle low, umumnya prosesor berada dikisaran 600 Mhz, 800 Mhz, atau paling tinggi 1 Ghz.
5. Perhatikan kapasitas RAM (Random Access Memory).
Kapasitas RAM berhubungan dengan performa tablet Android secara langsung. Semakin besar RAM yang digunakan, maka akan semakin baik pula performa dari tablet, khususnya saat melakukan multi tasking atau membuka beberapa aplikasi secara bersamaan. Kapasitas RAM yang umumnya digunakan adalah 128 MB, 256 MB, 512 MB dan 1 GB. Tablet yang menggunakan RAM sebesar 128 MB pada umumnya agak sedikit lambat bila digunakan untuk multi tasking,
Dari segi harga pastinya sangat memikat, dengan kocek tak sampai Rp1,5 juta Anda sudah bisa membawa pulang tablet berukuran 7 inchi plus OS Android yang didukung aplikasi Market yang berisi ratusan ribu aplikasi yang siap diunduh. Kemudian terciptalah segmen di pasar, yakni tablet middle low, pemainnya tak melulu vendor hape lokal, ada juga merek dari luar, walau masuk ke pasar dengan bundling lewat operator CDMA.
Nah, sebagai konsumen Anda harus cermat untuk memilih produk mana yang memang pas untuk kebutuhan. Memang prinsip ‘harga menentukan kualita’ tak bisa dihilangkan, tapi lewat tips ini diharapkan Anda dapat memilih dan memilah produk tablet middle low mana yang terbaik dan pas sesuai dengan kebutuhan. Selamat menyimak. (Haryo Adjie Nogo Seno)
1. Perhatikan merek prosesor.
Perlu dicatat, meski ada tablet yang diluncurkan oleh vendor merek lokal, bukan berarti tablet itu dibuat sendiri oleh vendor yang bersangkutan, melainkan tablet tersebut dibuat oleh vendor lain (pihak ketiga). Jadi walau Anda jumpai tablet berharga ‘murah’ tapi mengusung prosesor dari Qualcomm, itu bisa menjadi poin yang positif untuk Anda hitung sebagai kekuatan.
Untuk menekan harga jual, biasanya vendor lokal mengurangi kualitas dari beberapa komponen atau fitur yang digunakan, semisal kualitas layar, kualitas kamera, kualitas casing yang digunakan, atau kualitas dari aksesoris pendukung seperti kabel data, charger, dan lain-lain. Namun bukan berarti kualitas Android lokal pasti jelek atau dibawah merk terkenal, karena kenyataannya banyak juga tablet atau hp lokal yang memiliki kualitas baik.
2. Perhatikan versi OS yang ditawarkan.
Umumnya tablet-tablet Android middle low yang dijual saat ini paling rendah mengusung versi 2.2 (Froyo). Pastikan bahwa versi yang Anda beli memang Froyo, dan jangan lupa untuk tanyakan ke pihak penjual, apakah versi Froyo di tablet tersebut dapat di upgrade ke 2.3 (Gingerbread). Vendor yang baik pastinya sudah mempersiapkan jalur/layanan upgrade. Ini bisa menjadi keunggulan tersendiri. Dengan upgrade ke Gingerbread, kinerja tablet akan bertambah lebih baik.
3. Pantau penggunaan tablet.
Tentu Anda tidak bisa memantau langsung, disini maksudnya Anda disarankan untuk bergabung dengan komunitas-komunitas atau penggemar dari Android, atau malah akan lebih baik bila Anda cari komunitas atau forum yang spesifik pada merek dan tipe tablet tersebut. Dengan mengikuti pembicaraan di komunitas, sedikit banyak wawasan Anda akan tablet tersebut akan terbuka lebih luas.
4. Perhatikan kecepatan prosesor.
Prosesor adalah otaknya sebuah gadget, semakin tinggi prosesor, maka kinerjanya akan semakin
cepat dan responsif terhadap aplikasi-aplikasi yang dijalankan. Pada tablet Android middle low, umumnya prosesor berada dikisaran 600 Mhz, 800 Mhz, atau paling tinggi 1 Ghz.
5. Perhatikan kapasitas RAM (Random Access Memory).
Kapasitas RAM berhubungan dengan performa tablet Android secara langsung. Semakin besar RAM yang digunakan, maka akan semakin baik pula performa dari tablet, khususnya saat melakukan multi tasking atau membuka beberapa aplikasi secara bersamaan. Kapasitas RAM yang umumnya digunakan adalah 128 MB, 256 MB, 512 MB dan 1 GB. Tablet yang menggunakan RAM sebesar 128 MB pada umumnya agak sedikit lambat bila digunakan untuk multi tasking,
Sumber : Tabloid HandPhone
Support by : Distributor Pulsa Murah All Operator