LONDON – Google mengkritik penggunaan filter konten dewasa diseluruh layanan internet. Perusahaan asal California tersebut mengatakan kebijakan tersebut bukanlah langkah yang tepat untuk membatasi pengguna konten dewasa pada anak-anak.
Perusahaan milik Larry Page tersebut memperingatkan bahwa dengan kebijakan tersebut merupakan suatu ‘kesalahan’. Demikian dilansir BBC, Kamis (24/5/2012).
Pemerintah Inggris saat ini tengah meninjau rancana untuk memaksa semua penyedia layanan internet untuk memfilter konten dewasa. Menyusul rencana tersebut, TalTalk telah memperkenalkan langkah-langkah yang mengaruskan pelanggan secara manual melakukan konfirmasi untuk mengakses konten dewasa.
Kepala kebijakan publik Google mengatakan penting untuk melindungi anak-anak dalam berselancar di internet, namun sayangnya perusahaan asal Califronia tersebut kebijakan wajib filter untuk konten dewasa di internet bukanlah metode yang baik untuk mengatasi masalah ini.
"Kami setuju di mana anak-anak tidak boleh melihat pornografi online, namun untuk membatasinya bukan hal yang mudah . disisi lain ada peran orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap perilaku penggunaan internet bagi anak mereka dan itu merupakan solusi yang mudah dan sederhana,” Katanya.
"Kami harus melakukan upaya lebih dari yang kita lakukan di masa lalu membuat orangtua yakin benar-benar mengetahui risiko anak-anak menghadapi online."
Rencana koalisi beberapa perusahaan untuk menerbitkan kode etik agar orang tua membattasi akses internet bagi anaknya menimbulkan banyak krtitikan. BT, Sky, TalkTalk dan Virgin Media bergabung untuk menerbitkan kode etik tersebut.
Jim Killock dari Open Rights Group mengatakan, "Filternets default merupakan hal yang mengerikan, fitur tersebut memblokir berbagai situs yang tidak bersalah, dan tak menganjurkan sensor yang lebih luas dan sederhana."
Perusahaan milik Larry Page tersebut memperingatkan bahwa dengan kebijakan tersebut merupakan suatu ‘kesalahan’. Demikian dilansir BBC, Kamis (24/5/2012).
Pemerintah Inggris saat ini tengah meninjau rancana untuk memaksa semua penyedia layanan internet untuk memfilter konten dewasa. Menyusul rencana tersebut, TalTalk telah memperkenalkan langkah-langkah yang mengaruskan pelanggan secara manual melakukan konfirmasi untuk mengakses konten dewasa.
Kepala kebijakan publik Google mengatakan penting untuk melindungi anak-anak dalam berselancar di internet, namun sayangnya perusahaan asal Califronia tersebut kebijakan wajib filter untuk konten dewasa di internet bukanlah metode yang baik untuk mengatasi masalah ini.
"Kami setuju di mana anak-anak tidak boleh melihat pornografi online, namun untuk membatasinya bukan hal yang mudah . disisi lain ada peran orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap perilaku penggunaan internet bagi anak mereka dan itu merupakan solusi yang mudah dan sederhana,” Katanya.
"Kami harus melakukan upaya lebih dari yang kita lakukan di masa lalu membuat orangtua yakin benar-benar mengetahui risiko anak-anak menghadapi online."
Rencana koalisi beberapa perusahaan untuk menerbitkan kode etik agar orang tua membattasi akses internet bagi anaknya menimbulkan banyak krtitikan. BT, Sky, TalkTalk dan Virgin Media bergabung untuk menerbitkan kode etik tersebut.
Jim Killock dari Open Rights Group mengatakan, "Filternets default merupakan hal yang mengerikan, fitur tersebut memblokir berbagai situs yang tidak bersalah, dan tak menganjurkan sensor yang lebih luas dan sederhana."